Jangan asal terima! Pelajari cara cerdas menegosiasikan gaji pertamamu dengan percaya diri.
Pendahuluan
Bagi fresh graduate, mendapatkan panggilan kerja adalah momen yang membanggakan. Namun, ketika sampai di tahap negosiasi gaji, banyak yang merasa ragu atau tidak percaya diri. Akibatnya, tidak sedikit yang menerima tawaran gaji terlalu rendah tanpa melakukan negosiasi.
Artikel ini akan membimbing kamu secara rinci mengenai strategi negosiasi gaji pertama — kapan waktu yang tepat, apa saja yang perlu disiapkan, serta kalimat dan sikap yang profesional untuk digunakan.
Kenapa Negosiasi Gaji Itu Penting?
- Membentuk standar awal nilai kamu di dunia kerja
- Mempengaruhi gaji dan tunjangan di masa depan
- Menunjukkan kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri
- Menunjukkan bahwa kamu menghargai keahlianmu sendiri
Kapan Waktu yang Tepat untuk Negosiasi Gaji?
Jangan buru-buru membicarakan gaji di awal wawancara, kecuali pihak HRD yang memulainya. Waktu terbaik untuk negosiasi adalah:
- Setelah kamu menerima tawaran kerja secara lisan atau tertulis
- Ketika kamu sudah paham tanggung jawab pekerjaan dan ekspektasi perusahaan
- Saat perusahaan sudah menunjukkan ketertarikan serius padamu
Langkah-Langkah Negosiasi Gaji Pertama
1. Lakukan Riset Gaji Pasar
Gunakan situs seperti JobStreet, Glints, atau Glassdoor untuk mencari tahu berapa gaji rata-rata untuk posisi yang kamu lamar, terutama di wilayah tempat kamu bekerja. Ini akan menjadi dasar argumen saat negosiasi.
2. Kenali Nilai dan Potensimu
Meskipun kamu belum punya pengalaman kerja formal, kamu tetap bisa menonjolkan:
- Pengalaman magang atau kerja paruh waktu
- Organisasi dan proyek kampus
- Keahlian teknis atau sertifikasi tambahan
3. Tanyakan dengan Cara Profesional
Saat ingin mulai menegosiasikan gaji, gunakan kalimat sopan dan terbuka. Contoh:
“Terima kasih atas tawarannya. Saya sangat antusias dengan posisi ini. Apakah memungkinkan untuk mendiskusikan kembali paket kompensasi yang ditawarkan?”
4. Ajukan Rentang Gaji, Bukan Angka Tunggal
Mengajukan rentang memberi ruang bagi perusahaan untuk menyesuaikan, namun tetap dalam ekspektasi kamu. Contoh:
“Berdasarkan riset saya dan tanggung jawab pekerjaan ini, saya rasa rentang gaji Rp5.000.000 – Rp6.000.000 adalah wajar untuk posisi ini.”
5. Jangan Fokus pada Gaji Pokok Saja
Perhatikan juga tunjangan lain seperti:
- Tunjangan transportasi atau makan
- BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
- Asuransi tambahan, bonus tahunan, atau jenjang karier
- Kebijakan WFH, fleksibilitas jam kerja
6. Jangan Terlalu Kaku atau Agresif
Hindari nada menuntut atau terlalu mendesak. Negosiasi adalah tentang kompromi. Tunjukkan bahwa kamu terbuka untuk berdiskusi dan berfokus pada solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
7. Minta Waktu untuk Mempertimbangkan
Setelah mendapat tawaran, jangan langsung jawab jika kamu ragu. Kamu bisa bilang:
“Bolehkah saya diberikan waktu 1–2 hari untuk mempertimbangkan tawaran ini? Saya ingin memastikan keputusan saya tepat dan matang.”
Contoh Kalimat Negosiasi Gaji yang Profesional
- “Saya sangat tertarik dengan posisi ini. Saya ingin tahu apakah ada fleksibilitas terkait kompensasi.”
- “Saya sudah riset gaji di industri ini, dan berdasarkan tanggung jawabnya, saya pikir kisaran RpX–RpY adalah angka yang sesuai.”
- “Apakah perusahaan menyediakan tunjangan lain di luar gaji pokok?”
Kesalahan yang Perlu Dihindari saat Negosiasi Gaji
- Menyebut nominal terlalu tinggi tanpa alasan jelas
- Menjawab “terserah perusahaan” saat ditanya ekspektasi gaji
- Tidak riset sama sekali sebelum negosiasi
- Terlalu cepat menyetujui tanpa pertimbangan
- Merasa tidak pantas untuk bernegosiasi karena masih fresh graduate
Penutup
Negosiasi gaji bukan hanya soal angka, tapi juga tentang cara kamu menghargai diri sendiri dan membuka komunikasi yang sehat dengan calon pemberi kerja. Meski kamu baru lulus, kamu berhak mendapatkan kompensasi yang adil dan sesuai pasar.
Jangan ragu untuk bernegosiasi dengan sopan dan profesional. Jika kamu menolak tawaran pertama, lakukan dengan cara yang tetap menghargai. Dunia kerja menghargai mereka yang tahu nilai dirinya — termasuk kamu!